Sabtu, 24 Maret 2012

Tokoh Kimia

Karl Ziegler, Nobel Kimiawan Organometalik


karl-ziegler

Karl Ziegler, Pemenang Nobel Kimia tahun 1963, dilahirkan di Helsa dekat Kassel di Jerman, pada tanggal 26 November 1898. Ia lulus pada tahun 1920 di bawah bimbingan Prof. von Auwers di Universitas Marburg/Lahn, dan lulus sebagai dokter pada tahun 1923. Setelah bekerja untuk waktu yang singkat di Universitas Frankfurt/Main, ia menghabiskan 10 tahun sebagai dosen di Heidelberg.
Penelitiannya meliputi senyawa radikal karbon bervalensi 3 dan sintesis sistem cincin beranggotakan  banyak unsur, yang membuatnya mendapatkan Medali Liebig pada tahun 1935. Pada tahun 1936 ia menjadi Profesor dan Direktur di Institut Kimia (Chemisches Institut) di UniversitasHalle/Saale. Pada tahun yang sama ia mengajar sebagai profesor tamu di Universitas Chicago.
Dari tahun 1943 hingga 1969 ia adalah Direktur Institut Max-Planck (Max-Planck-Institut fur Kohlenforschung, yang dulu dikenal sebagai Kaiser-Wilhelm-Institut fur Kohlenforschung) di Mülheim/Ruhr. Ia melanjutkan kerjasamanya yang aktif dengan Institut dalam kapasitasnya sebagai anggota Ilmiah (Scientific Member). Setelah perang, ia menolong pendirian Gesellschaft Deutscher Chemiker, dengan menjadi ketuanya selama lima tahun. Dari tahun 1954 hingga 1957, ia adalah ketua Deutsche Gesellschaft für Mineralölwissenschaft und Kohlechemie.
Penelitiannya selama bekerja di institut tersebut selama 20 tahun adalah mengenai sintesis dan reaksi senyawa aluminum organik, dan penermuannya pada katalis campuran organometalik untuk proses polimerisasi olefin (seperti pada sintesis polietilen berdensiti tinggi/ HDPE) sudah banyak diketahui secara luas.
Banyak penghargaan yang diberikan kepadanya. Ia memegang gelar doktor kehormatan di Technische Hochschulen di Hannover dan Darmstadt, dan di Univresitas Heidelberg dan Giessen. Ia telah menerima medali Liebig dari organisasi Verein Deutscher Chemiker, penghargaan Carl Duisberg Plakette dari organisasi Gesellschaft Deutscher Chemiker, Medali Carl Engler dari Deutsche Gesellschaft für Mineralölwissenschaft und Kohlechemie, dan Medali  Lavoisier dari organisasi Société Chimique de France. Yayasan Werner von Siemens memberinya Siemens Ring (cincin Siemens). Hadiah Nobelnya diikuti dengan penghargaan yang istimewa dari Pemerintah Federal Jerman, Medali Swinburne oleh Institut Plastics di London, Medali Internasional Karet Sintetis dariRubber and Plastics Age di London, dan pada tahun 1971, mendapat Carl Dietrich Harries Plakette dari Deutsche Kautschuk Gesellschaft, seperti halnya Medali  Wilhelm Exner oleh Österreichischer Gewerbeverein di Vienna. Ia adalah seorang senator kehormatan pada Max-Planck Gesellschaft, ketua Rheinisch-Westfalische Akademie der Wissenschaften selama 1970-1972, juga sebagai anggota kehormatan berbagai organisasi dan akademi ilmiah di Jerman dan di luar negeri. Pada tahun 1971, Royal Society di London, memilihnya sebagai Foreign Member(anggota asing).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar